4 Tahapan untuk Membangkitkan Fitrah Keimanan
Masih ingatkah ayat bunda tentang salah satu ayat dalam Al-quran yaitu surat Al-Araf ayat 172 yang menjelaskan bahwa sesungguhnya kita pernah bertemu Allah dan bersaksi bahwa Allah sebagai Rabb sebelum kita dilahirkan ke muka bumi. Ayat ini menegaskan tentang adanya persaksian roh kita tentang adanya Tuhan dan telah terinstalnya fitrah keimanan pada setiap diri manusia.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (QS. Al-Araf:172)
Lingkup fitrah keimanan ini meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah malu dan harga diri, fitrah moral, fitrah berbuat baik dan lainnya.
Dalam buku Fitrah Based Education dijelaskan bahwa golden age bagi fitrah keimanan adalah pada saat usia 0-7 tahun, karena secara fitrah perkembangan pada usia tersebut anak berada pada masa imajinasi dan abstraksi berada pada puncaknya, alam bawah sadar masih terbuka lebar, sehingga imaji tentang Allah, tentang Rasulullah, tentang kebajikan dan tentang ciptaanNya akan mudah dibangkitkan pada usia ini.
Lalu bagaimana mendidik fitrah keimanan?
Ust Harry Santosa (Rahimahullah) menjelaskan beberapa langkah untuk membangkitkan fitrah keimanan, langkah-langkah ini tentu bertahap disesuaikan dengan tahapan usia. Sebagaimana penjelasan berikut ini:
1. Perawatan dan penguatan konsep Tauhid Rubbubiyah (Tahapan Usia 0-6 Tahun)
Dalam rentang usia ini, penting sekali untuk membangun imaji-imaji keindahan tentang Allah, tentang Rasulullah SAW, tentang islam dan kebaikan lainnya. Perlu di garis bawahi bahwa utamakan untuk melahirkan kesan dan cinta yang mendalam tentang agamanya. Tanamkan tauhid rubbubiyah dengan imaji dan kecintaan yang indah.
Usia 0-2 tahun adalah tahap penguatan awal tauhid Rubbubiyah dengan memberikan ASI eksklusif, menghadirkan hati dan perhatian,sentuhan dan pandangan saat menyusui.
Usia 3-6 tahun dilarang merusak imaji anak tentang indahnya Al-Haq. Bahkan para ulama meminta menunda untuk menceritakan tentang neraka, perang akhir zaman, Dajjal, Qiyamat dst sampai fitrahnya benar-benar kuat di usia 7 tahun ke atas. Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang indah dan berkesan.
Hindari bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
Beberapa contoh hal yang bisa dilakukan ayah bunda dirumah untuk membangkitkan fitrah keimanan tauhid rubbubiyah usia 0-6 tahun misalnya dengan;
- menunjukan sikap ceria dan semangat saat adzan berkumandang, dan bergegas shalat
- membelai kepala anak sambil bershalawat
- menceritakan kisah inspirasi perbuatan baik dari Al Quran
- bersikap lembut, tidak menunjukan sikap kasar saat menegur anak
- mengajak anak ke alam untuk mentadaburi keindahannya.
2. Menumbuhkan Tauhid Mulkiyah (Tahapan Usia 7-10 Tahun)
Anak-anak pada tahap ini sedang sangat kritis, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan kehidupan. Mereka juga mulai bergeser dari tahapan ego sentris ke sosio sentris. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menyadarkan bahwa Allah lah Sang Maha Pengatur dan pembuat hukum dan Zat yang harus ditaati.
Beberapa contoh hal yang bisa dilakukan ayah bunda dirumah untuk membangkitkan fitrah keimanan tauhid mulkiyah usia 7-10 tahun misalnya dengan;
- Pada setiap aktivitas nalarnya, yakinkan bahwa Allah lah yang mengatur semua hal.
- Adab mulai diinstruksikan dalam semua aktifitas, namun bukan disiplin semata, tapi dengan membangun kesadaran penuh bahwa segala sesuatu memerlukan keteraturan sebagaimana alam semesta teratata dengan sempurna
- Konsepsi keimanan yang terbangun dengan imaji dan cinta pada usia sebelumnya bahwa Allah adalah Robb harus bergerak menjadi potensi keimanan bahwa Allah sebagai malik (Hakiman & Waliyan)
3. Pengokohan dan Pengujian Tauhid Uluhiyah (Tahapan Usia 11-14 Tahun)
Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak seseorang, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimanannya melalui cinta yang mendalam pada AlHaq. -Harry Santosa
Beberapa contoh hal yang bisa dilakukan ayah bunda dirumah untuk membangkitkan fitrah keimanan tauhid Uluhiyah pada usia 11-14 tahun misalnya dengan;
- memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh,
- berbisnis kecil-kecilan
- magang kepada ahli
- melibatkan anak pada aktivitas dakwah
- Jangan buru-buru memberikan anak apa yang ia minta. Ajarkan agar ia berjuang untuk memiliki sesuatu. Barang yang ia dapatkan denga mudah tak akan menimbulkan hasrat tanggung jawab nantinya. ika ia menginginkan sesuatu, sebagian biaya harus dia tanggung sendiri (misalnya 10%). Hal ini sebagai upaya mempersiapkan generasi mukalaf.
4. Peran Menyeru Tauhidullah (Tahapan Usia >15 Tahun)
|
Ciri paling penting dari generasi aqil baligh adalah kemampuan untuk memikul tanggung jawab (mukalaf). Bermula dari tanggung jawab kepada Allah, yang akhirnya menjelma menjadi tanggung jawab pada diri, hak milik, otoritas teritorialnya, kemanusiaan dan alam semesta. -Ardiano Rusfy
- diberikan kepercayaan untuk mengatasi masalahnya sendiri
- dipercaya sebagai makhluk bermoral dan mencintai kebenaran
- anak harus dirangsang untuk membangun ambisi kehidupan yang maksimal dan realistis
- meyakinkan anak bahwa Allah tetap terlibat dalam memberikan pertolongan kepada manusia dalam memikul beban kehidupan
- anak harus dikembangkan untuk menjadi aktif dan produktif
- anak diberikan kesempatan untuk menerima dan menjalni permasalahan hidup baik material maupun mental
- diberikan kesempatan untuk mengalami dan merasakan hukum kehidupan secara wajar
- Anak harus sudah bisa mencari nafkah. Ingatkan dari jauh-jauh hari sejak usia 10 th bahwa nanti anak harus bisa menghidupi dirinya sendiri. Dimulai dari mencari uang jajan dan berbagi pekerjaan dengan anak.
MaasyaAllah, mba aku boleh tanya? anakku yang pertama sekarang ini umur 4 tahun 8 bulan adiknya 3 tahun. Nah si Kaka ini sekarang lagi keras sekali apa apa ga mau, kalo habis melukai adiknya di nasehati padahal pelan dia cemberutga mau dengar mungkin saya juga yang baru belajar ,kemarin kemarin saya tidak sadar sering marahi anak yang pertama sampe sekarang dia jadi sangat sangat sensitif. adakah masukan untuk saya agar anak saya tau bahwa saya sangat sayang, dan ingin anak saya sopan .
BalasHapus