Mengenal "Three Period Lesson" dalam Montessori
Daftar Isi: [Show]
Kali ini saya sangat excited sekali me-review materi dari kelas online DIY montessori. Kelas kali ini khusus membahas area Bahasa, dan yang menariknya kelas ini diadakan gratis via whatsapp group yang diselenggarakan oleh mommy ica dan ibu Mini. Semoga Allah membalas kebaikan Mommy ica dan Ibu Mini ya dan dicatat sebagai amal jariyah. Aamiin
Tentang Three Period Lesson
Saat membaca materi ini, saya langsung merefleksi moment ketika dulu saya mengajar di sekolah dan ketika bermain bersama keponakan atau sepupu, dimana saya sering bertanya kepada mereka ...
Saat membaca materi ini, saya langsung merefleksi moment ketika dulu saya mengajar di sekolah dan ketika bermain bersama keponakan atau sepupu, dimana saya sering bertanya kepada mereka ...
"Apakah ada yang tahu mengapa bisa terjadi hujan?" atau
"apakah ada yang tahu ini disebut tulang apa?" (saat saya mengajar materi tentang kerangka tubuh manusia).
Saya cukup sering menanyakan hal-hal seperti itu diawal pembelajaran. Dengan tujuan menilai kemampuan awal anak. Namun ternyata, apa yang saya lakukan itu cukup berbeda dengan teknik presentasi/memperkenalkan materi ala metode montessori. Tahapan presentasi materi dalam montessori dikenal dengan "three period lesson".
Jika kita amati bagan diatas, terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan secara berurutan ketika kita mempresentasikan sebuah materi kepada anak. Mulai dari naming period, lalu ke tahap recognition and association period baru kemudian recall period.
Dalam three period lesson ini, kita tidak boleh terlalu terburu-buru menanyakan kepada anak "apa ini?" sebelum anak berhasil melalui dua tahap sebelumnya. sabar bu.. sabar..
Contoh Penerapan Three Period Lesson
Misalnya kita sedang mempelajari tentang Anggota tubuh manusia.
1. Dalam tahap naming period, kita jelaskan terlebih dahulu kepada anak menggunakan kata "ini adalah..." contoh :
"ini adalah bibir", "ini adalah lidah", "ini adalah hidung" dst
Kemudian kita bisa jelaskan lebih detail tentang bagian-bagian tubuh tersebut. Kita bisa memperkenalkan 3-5 benda/kartu/kosakata dalam setiap presentasi. Yang perlu diingat: lakukan secara perlahan dan sesuaikan dengan usia anak.
Presentasi dalam montessori biasanya harus ditunjang dengan aparatus/ media pembelajaran. Dalam mengenalkan kosakata biasanya menggunakan benda asli, model, atau kartu nomenklatur yang disusun dari kiri ke kanan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan anak bahwa kegiatan membaca dilakukan dari arah kiri ke kanan.
download nomenklatur gratis disini
Presentasi dalam montessori biasanya harus ditunjang dengan aparatus/ media pembelajaran. Dalam mengenalkan kosakata biasanya menggunakan benda asli, model, atau kartu nomenklatur yang disusun dari kiri ke kanan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan anak bahwa kegiatan membaca dilakukan dari arah kiri ke kanan.
download nomenklatur gratis disini
2. Tahap recognition and association period
Setelah itu, kita lanjutkan ke tahap recognition and association period dengan menggunakan kata "yang mana..?". contoh
"yang mana bibir?", "kalau lidah yang mana?"
ingat, sabarr buu sabar.... Tidak perlu terburu-buru menyalahkan anak kalau anak menjawab masih keliru, cukup kita ulang saja perkenalkan materi di periode tahap satu. salah satu prinsip dari metode montessori adalah "biarkan anak mengoreksi kesalahannya sendiri". Kita harus terbiasa menahan diri dari komentar judmental seperti mengatakan "salah" ketika anak menjawab kurang tepat.
jika anak sudah menjawab dengan tepat pertanyaan "yang mana...?" lanjutkan ke tahap selanjutnya
jika anak sudah menjawab dengan tepat pertanyaan "yang mana...?" lanjutkan ke tahap selanjutnya
3. Tahap Recall
Dalam tahap ini kita dapat menggunakan pertanyaan "apa ini?".
Jika anak belum mampu menjawab, maka ulang lagi dari tahap 1 sampai anak benar-benar paham dan terbentuk konsep dalam pikirannya dengan caranya sendiri.
Jika anak belum mampu menjawab, maka ulang lagi dari tahap 1 sampai anak benar-benar paham dan terbentuk konsep dalam pikirannya dengan caranya sendiri.
contoh, jika anak sudah memasuki tahap 3 ini namun tidak bisa menjawab dengan tepat, kita bisa berkata kepada anak "mmm baiklah kita ulang lagi ya nama-nama tubuh manusia. ini bibir, ini lidah. (sambil menunjukan model/kartu). mm ayo tunjukan yang mana lidah ? dst.."
Hal yang saya pelajari dari three period lesson ini adalah bahwa kita tidak boleh terburu-buru atau bertindak terlalu dominan dalam "mengajari" anak. Harus lebih sabar dan memaklumi bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda. dan membiarkan mereka membangun konsep ilmu dalam pikirannya. Follow the child.
Oh iya, satu hal yang penting untuk dicatat adalah pentingnya kegiatan apersepsi sebelum kita mempresentasikan materi kepada anak. Kita bisa menggunakan kata-kata yang bisa "mengundang" anak untuk semangat memperhatikan materi yang kita sajikan. Misalnya "Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna, Kita memiliki bagian tubuh yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan. Yuk kita pelajari bagian-bagian tubuh manusia terlebih dahulu, ibu punya ini loh.....". Lalu mengajak anak untuk memasang alas kerja dan memperlihatkan alat peraga. Intinya adalah kalimat pembuka yang membuat anak tertarik dan memancing rasa ingin tahunya.
Tehnik three period lesson ini memang cukup berbeda dengan teknik pembelajaran pada umumnya, Dimana biasanya kita sering "menguji" anak bahkan diawal pembelajaran. Ini menjadi bahan refleksi saya pribadi.
Oh iya, satu hal yang penting untuk dicatat adalah pentingnya kegiatan apersepsi sebelum kita mempresentasikan materi kepada anak. Kita bisa menggunakan kata-kata yang bisa "mengundang" anak untuk semangat memperhatikan materi yang kita sajikan. Misalnya "Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna, Kita memiliki bagian tubuh yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan. Yuk kita pelajari bagian-bagian tubuh manusia terlebih dahulu, ibu punya ini loh.....". Lalu mengajak anak untuk memasang alas kerja dan memperlihatkan alat peraga. Intinya adalah kalimat pembuka yang membuat anak tertarik dan memancing rasa ingin tahunya.
Tehnik three period lesson ini memang cukup berbeda dengan teknik pembelajaran pada umumnya, Dimana biasanya kita sering "menguji" anak bahkan diawal pembelajaran. Ini menjadi bahan refleksi saya pribadi.
salam
eliza barokah
Komentar